.::Salam Setinggi Ukhuwah Sekencang Da'wah::.

Photobucket

Sabtu, 30 Januari 2010

Mas Afzal, selamat kembali...

~Assalamua'laikum warahmatullah~

Aku memulakan kalam-ku ini dengan bicara diantara kalam-kalam Pemilik nyawaku..

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْراً وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ

"Ya Tuhan kami,

limpahkanlah kesabaran kepada kami, dan matikanlah kami dalam keadaan muslim yakni berserah diri kepadaMu" al-A'raf 7: 126

Setelah Faiq selesai membaca surah an-Nuur, dia tetap berdiri dan meneruskan dengan membaca surah al-Furqan. Ayat demi ayat ia baca. Sesekali terdengar isak tangisnya. Niyala yang berjamaah di belakangnya ikut menangis. Sampailah ia pada ayat 65 dan 66

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَاماً
Dan juga mereka yang berdoa dengan berkata: Wahai Tuhan kami, sisihkanlah azab neraka Jahannam dari kami, sesungguhnya azab seksanya itu adalah mengertikan

إِنَّهَا سَاءتْ مُسْتَقَرّاً وَمُقَاماً
Sesungguhnya neraka Jahannam itu tempat penetapan dan tempat tinggal yang amat buruk


Ia mengulang-ulang ayat itu dan menangis tersedu-sedu. Niyala juga terisak-isak. Ayat itu sungguh menggetarkan hati. Faiq meneruskan bacaannya. Huruf demi huruf. Ia baca dengan tartil. Sehingga pada ayat 74


وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً
Dan juga mereka (yang diredhai Allah itu ialah orang-orang) yang berdoa dengan berkata: "Wahai Tuhan kami, berilah kami beroleh dari isteri-isteri dan zuriat keturunan kami: perkara-perkara yang menyukakan hati melihatnya, dan jadikanlah kami imam ikutan bagi orang-orang yang (mahu) bertaqwa.


Faiq membacanya dengan penuh penghayatan dan mengulangnya dengan penuh perasaan. Lagunya terkadang seperti merayu pada Tuhan. Ayat itu begitu dasyat mengambil seluruh perasaanya.. Lalu ia sujud dengan air mata berderai.. ( El-Shirazy, H: 2005)

Itu adalah cebisan dari novel Pudarnya Pesona Cleopatra bingkisan Habiburrahman El-Shirazy.



"When people asked me
how am I taking the news,
I'd be a complete liar to claim that I am unperturbed. Natural it is for a mere mortal, blessed with heart and emotions to feel sad with such a difficult predicament.
What I currently feel inside can probably be best described by what was said by our Beloved Prophet on the day he mourned for the loss of his son, Ibrahim;


The Eyes Tear,
The Heart is in Pain,
But (with my tongue) I will only say that which is pleasing to Allah.

O Allah, to you I leave all matters."

Insan ini mungkin tidak akan pernah tahu, bahawa didalam pola kehidupannya ada individu yang menjadikan klimaks laman sesawangnya tentang dia. Pengunjung pasti tidak terasa air mata yang mengalir, pekung dada yang sebak, tangisan dan esakan yang mula gugur pada detik menadah wacana di blognya


Aku menjadi kuat saat cekalnya Mas Afzal. Saat usia dan usaha dakwahnya adalah seiringan. Bukan bererti jalan dakwahku adalah berniatkan kepada individu, sekadar bererti Mas Afzal menjadi antara sumber inspirasiku. Kalau dipasak nama tokoh dalam penghidupanku, Mas Afzal akan berada dalam ranking utama. Akan ketababahannya, aku kagumi. Akan erti tawakalnya, aku segani...

Ketika Imam al-Ghazali ditanya oleh anak muridnya ttg erti tawakal.Maka madahnya, tawakal itu bahawa engkau memantapkan i'tiqadmu dengan janji-janji ALLAH iaitu engkau mengi'tiqadkan bahawasanya segala ap yang tlh ditaqdirkan bagimu itu pasti akan sampai kepadamu, tidak blh tidak walaupun sluruh makhluk yg ad di alam ini berusaha menghalangnya drpdmu dan sebalikny ap2 yang tlh ditaqdirkan bhw ia bkn untuk engkau sudah pasti ia tdk akn smpai kepada engkau walaupun sekalian makhluk berusaha untuk menyampaikannya kpd engkau.. (Ayyuhal Walad)
Biiznillah, kepulangan Mas Afzal akan disambut indah oleh keluarganya. Entah apa pula entry yang akan dimuatkan dalam blognya lepas ni. Pasti akan sampai juga pada tatapanku, dengan izinNya..

ALLAH, akan kepulangan insan ini, ku panjatkan doa' kepada Mu... detik-detik doa dhuhaku ku mohon dikabulkan... Berikanlah apa jua yang terbaik untuk penghidupan Mas Afzal, untuk agamanya dan dalam setiap akhir perkaranya..

Titipanku disini tak lain tak bukan adalah untuk motivasi diriku sendiri jua. Dalam kelesuan aku ingin cari sumber kekuatan. Dalam keletihan, aku ingin cari kata-kata yang mampu 'mendakap-ku' . Dalam tasbih,tahmid, istighfar ada tawakal.. Dalam sujudku, aku ingin kukuhkan keyakinanku..



Wahai... Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu

Tuhan... Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu

Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ILAHI....
Muhasabah cintaku...

Tuhan... Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu

1 ulasan:

Tanpa Nama berkata...

Al-Fatihah buat saudara Mas Afzal. Semoga rohnya dicucuri rahmat.