.::Salam Setinggi Ukhuwah Sekencang Da'wah::.

Photobucket

Ahad, 11 Mac 2012

Guneste Yanmayan Golgenin Kiymetini Bilmez

Jumaat, 9 Mac - U.K.H.W.A.H

Orang kata, pabila ada kita kurang hargai, pabila tiada kita akan mengenang dengan sebenar-benar perasaan. Barangkali benar kata-kata orang itu :)

Jumaat lalu mereka nyanyikan lagu "Allah, selamatkan kamu" buat beberapa antara kami, antaranya untuk diriku, ditambah dengan hidangan kek. Sedang hari lahir saya dah lama yang amat, atau lebih tepat tahun lepas.

Saya pun bertanya kpd Ateh sy, Mimi Nor Syahudda Setapani..
"Knapa?" ... atau lebih tepat kenapa disambut hari lahir saya walaupun dah lama berlalu... Lalu dia bercerita...Dan saya jadi teringat dengan sebenar-benarnya.. tatkala azan maghrib berbunyi menandakan telah masuk tarikh 28 Oktober 2011, dan ketika itu juga air mata yang menemani saya, dihadapan Achik saya, lidah saya hanya diam, tapi mata menitis tanpa henti, ada bebanan sebenarnya waktu tu, dua ujian terbesar dalam hidup saya waktu itu, tapi lidah kelu, maka mata yang mula berkata...saya memang begitu, hatta sampai hari ini Achik tidak tahu punca kedua yang menyebabkan mulut saya terkunci tapi mata shj yang berbicara.

kata Ateh, hari lahir along yang lepas, along sambut dengan air mata... jadi sebab itulah kami sambut hari lahir along semula hari ni...

Saya tak pernah menyangka ukhuwah ini akan seindah itu. Saya akan terus membiarkan ukhuwah ini terus membunga. Dengan memohon akan senantiasa dibawah Naungan Allah s.w.t, dengan memohon bahawa ukhuwah ini akan menjadi ukhuwah terindah yang akan terus dibawa ke syurga...

"Perjalanan ini
Trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Disampingku kawan

Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan
Tubuhku terguncang

Dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap
kering rerumputan
Perjalanan ini pun

Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih ...

Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika di kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak
Kepada matahari

Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit

Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan

Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan

Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang"

P/s: Banyak perkara yang saya tak menyangka, terlalu banyak. Antaranya, dari seorang yang lembut menjadi tegas dengan pendirian, dari hati kering menjadi mudah menangis dan macam2 lagi. Dan saya jua tak pernah menyangka akan jatuh hati dgn lagu ni. :)

Ikhlas Dari,
Bintun Abdurrashid

1 ulasan:

Fahmi Mahat berkata...

berita kepada kawan...

moga tsabbit selalu.

=)

regards,
FahmiMahat